Asking myself: Did I really know myself better than anyone else?
Beberapa waktu yang lalu, aku menemukan lembar penilaian. Aku tidak perlu menyebutkan seperti apa lembar tersebut. Akan tetapi, penilaian ini merupakan hasil observasi beberapa orang terhadap diriku selama beberapa minggu, atau lebih tepatnya satu bulan ke belakang. Penilaian ini dilakukan hampir setahun yang lalu.
Lebih lanjut mengenai lembar penilaian: Lembar ini merupakan sekumpulan penilaian yang diberikan oleh beberapa orang untuk merumuskan tujuan tertentu. Dalam lembar tersebut, terdapat banyak sekali orang-orang yang dinilai, salah satunya adalah diriku. Penilaian yang diberikan didasarkan oleh beberapa kriteria yakni karakter dan peran dalam sebuah kegiatan.
Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan di mana aku dan orang-orang yang dinilai melakukan sebuah aksi yang berdampak. Dampak yang diberikan dalam kegiatan ini dinilai sebagai penentu keberhasilan untuk ketercapaian dari sebuah input. Setidaknya, aku menilai kegiatan ini dapat memberikan dampak sehingga dikatakan berhasil.
Aku tidak menyangka, sekaligus sedih dan kecewa. Ternyata, aku dinilai tidak seperti apa yang aku rasakan selama ini. Dengan pemahaman yang aku miliki tentang diri sendiri, aku merasa jauh dari penilaian orang-orang tersebut. Ada beberapa poin yang aku rasa tidak menggambarkan diriku sama sekali. Lalu, bagaimana orang-orang tersebut menilai diriku?
Aku jadi terus mempertanyakan diriku sendiri. Apakah aku memang seperti itu dalam penilaian orang lain? Dikatakan dalam lembar penilaian tersebut, aku merupakan orang yang tidak terbuka dan tidak dominan dalam kelompok. Aku benar-benar tidak memahami bagaimana sistem penilaian ini bekerja. Sebab, aku merasa bahwa aku sangat-sangat terbuka terhadap semua hal.
Terkait hal tidak dominan dalam kelompok. Aku benar-benar kehabisan kata-kata untuk menanggapi ini. Apakah peran yang selama ini aku berikan belum menunjukkan seberapa dominan diriku dalam kelompok? Lagi dan lagi, aku jadi mempertanyakan apakah diriku ternyata tidak sedominan yang aku rasakan.
Penilaian lainnya, aku juga dikatakan sebagai orang yang sering melakukan sugar-coating terhadap sesuatu dan kata-kata yang aku berikan tidak memiliki validitas. Sungguh? Orang-orang tersebut berkata demikian? Yang benar saja. Untuk apa aku berbohong?
Kata-kata tersebut aku dapatkan dalam dokumen lain. Dokumen tersebut berisikan teknis dan mekanisme sebuah kegiatan puncak dari rangkaian kegiatan. Tidak jauh dari paragraf yang menjelaskan diriku. Aku menemukan sebuah kalimat lainnya yang secara tidak langsung mengatakan bahwa diriku tidak dapat dipercaya.
Meratapi kalimat tersebut, aku merasa miris dan kasihan terhadap diriku. Apakah orang-orang tersebut benar merasakan hal tersebut dari diriku? Hal yang aku tahu dari dokumen tersebut adalah dokumen ini tidak disusun oleh satu orang saja. Banyak orang membantu penyusunan dokumen ini. Hal ini menandakan kalimat tersebut disetujui oleh banyak orang.
Sebagai orang yang mengenal lebih dalam tentang diriku, hanya aku yang dapat mengenal dengan sangat baik tentang diriku. Hanya aku yang memahami bagaimana diriku yang sebenarnya. Aku tidak berhutang dan tidak perlu membuktikan kepada siapa pun, siapa diriku. Aku tidak butuh pengakuan untuk diriku sendiri.
“You already know my name, not my story. You have heard what I have done, not what I have been through.” — Jonathan Anthony Burkett